Perusahaan Jahat Perusak Bumi

Sewaktu Bakrie membeli saham Path, beritanya langsung ramai di media sosial. Entah berapa banyak orang sibuk mencerca, kecewa, dan bahkan mengatakan langsung meng-un-install aplikasi tersebut. Alasan orang-orang tadi kurang lebih sama. Bakrie seharusnya bertanggungjawab karena perusahaannya menyebabkan Porong terendam lumpur. Kenapa ia memilih untuk berinvestasi padahal masih punya hutang dengan penduduk yang kehilangan rumah dan lahan.

Kenapa hanya Bakrie? Bukannya ada banyak pengusaha-pengusaha yang memperkaya dirinya dengan cara menyengsarakan banyak orang? Saya bukan ahli isu perburuhan. Di logika saya, ada banyak perusahaan yang pemiliknya bergelimang harta karena mempekerjakan buruhnya dengan jam kerja panjang, gaji tidak layak, dan mungkin kesehatan mereka terganggu karena terpapar suara berisik mesin terus menerus atau bahan kimia. Nah,apakah teman-teman yakin laptop, hp, jam tangan, sepatu dan kosmetik yang kalian pakai itu dibuat dengan memperhatikan pekerjanya?

Dengan alasan kepraktisan, kadang kita suka memilih suatu barang yang kita tahu pemiliknya tidak manusiawi. Saya sendiri sampai saat ini selalu membeli air galon produk tertentu. Karena saya malas merebus air. Sebenarnya, saya bisa saja membeli penyaring air, tapi harga awalnya terlalu mahal. Padahal saya sering mendengar di tempat- tempat perusahaan tadi mendirikan pabrik, selalu muncul konflik. Setelah sumber airnya dikuasai oleh perusahaan tersebut, petani sekitar kesulitan untuk mengairi sawahnya.

Saya jadi ingat saat tahun lalu bertemu dengan banyak pegiat hutan di sebuah acara yang membahas mengenai kejahatan kehutanan. Di berbagai wilayah di Indonesia, ada banyak perusahaan yang melakukan penyerobotan lahan, pengemplangan pajak, alih fungsi lahan, hingga pembunuhan saat menjalankan bisnisnya. Mengerikan. Dan, masih banyak contoh yang bisa kita temui di sekeliling kita tentang perusahaan-perusahaan berusaha mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan efeknya.

Sepertinya, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tadi, terlalu lama. Lalu, apakah kita hanya diam saja? Tidak. Ada banyak cara yang kita lakukan untuk mengurangi dampak buruk perusahaan jahat. Menjadi konsumen cerdas. Kita berusaha sebisa mungkin menggunakan barang karena butuh,bukan karena ingin dan terlihat keren. Sebarkan hal ini ke orang-orang yang ada di lingkaran pengaruh kita. Jika membuat karya, tulis atau filmkan. Semakin banyak konsumen cerdas, sebuah perusahaan akan semakin berpikir untuk mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain.

Selama ini, saya cenderung suka menolak tawaran untuk bergabung dengan MLM. Saya hanya mau menjadi anggota mlm yang produknya memang saya butuh dan saya pakai. Saya tidak mau “memaksa” orang lain membeli barang yang mereka tidak butuh dengan iming-iming, kalau kau ikut, nanti kau bisa kaya. Sadar nggak sih berapa banyak uang yang kita dapat dan berapa yang perusahaan MLM dapat? Jika kita menjadi anggota MLM dan berhenti, tidak ada uang lagi masuk. Tapi perusahaan tetap mendapat pembelian dari orang-orang yang sudah kita rekrut.

5 komentar di “Perusahaan Jahat Perusak Bumi

  1. Ping balik: Rokok itu Candu |

Tinggalkan komentar